Pengantar Redaksi: Selamat memperingati hari Isro Mi'roj Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam tahun 1432 H (29 Juni 2011). Kami pilihkan topik filsafat Isro Mi'roj tulisan sdr Muhammad Rudini. Semoga dapat bermanfaat untuk meningkatkan keimanan kita. aamiin.
Logika Isro Mi’rojOleh: Muhammad Rudini
Sebelum Saya membahas mengenai Isro miraj dengan menggunakan logika, Saya ingin menjelaskan sedikit mengenai 2 cara berpikir yang dimiliki manusia. Yaitu berpikir logika dan mistika, dari namanya sudah jelas berpikir logika berarti kita memikirkan sesuatu berdasarkan logika atau adanya pengujian-pengujian ilmiah terhadap suatu hal yang bersifat logis, berbeda dengan berpikir mistika. Pemikiran ini membawa pada para pemikirnya untuk masuk kedalam hal-hal yang bersifat mistis dan tidak tidak bisa dijelaskan lagi dengan logika. Saya cendrung memilih menjadi pemikir logika walaupun masih tetap menggunakan berpikir mistika dalam suatu hal. Saya tidak akan membahas mengenai perpaduan antara kedua cara berpikir tersebut dulu, berhubung saya akan membahas mengenai isro miraj maka Saya mencoba menggambarkan apa itu isro miraj melalui 2 cara berpikir tersebut, tapi Saya lebih tertarik untuk mempelajari isro miraj menggunakan cara berpikir logika dulu.
Berdasarkan pemikiran mistika mungkin akan dikatakan bahwa peristiwa isro miraj ialah kekuasaan Tuhan dan harus melihat berdasarkan keimanan, karena hampir tidak bisa dijelaskan secara logika. Memang benar bahwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Isro miraj hampir mustahil terjadi dan tidak bisa dijelaskan secara logika sebelum Albert Einsten menemukan teori relativitasnya, dalam teori relativitasnya dikatakan bahwa alam semesta ini relatif dan dapat berubah-ubah begitu juga dengan ruang dan waktu.
Sebelum membahas teori tersebut Saya akan coba memulai langkah-langkah penyelesaian masalah mengenai isro miraj secara rinci dengan terlebih dahulu mengujinya dengan logika. Pertama ialah jarak perjalanan dalam isro miraj yang melampui hitung-hitungan teori kecepatan. Kecepatan cahaya saja yang sampai kini masih dianggap sebagai materi paling cepat dialam semesta ini masih tidak bisa menjelaskan mengenai isro miraj, jika Nabi Muhammd melakukan perjalanan isro miraj dengan kendaraan atau buroq menggunakan kecepatan cahaya sekalipun tidak akan mampu melakukannya dalam satu malam karena jarak yang ditempuh kurang lebih miliaran tahun cahaya. Jadi, teori pertama terbantahkan. Lalu apakah buroq itu melebihi kecepatan cahaya tetap saja sulit diterima logika, karena tekanan yang akan dirasakan oleh manusia akan menghancurkan manusianya itu sendiri semakin cepat suatu materi maka tekanannya pun akan semakin berat.contohnya coba saja anda rasakan mengendarai mobil F1 pasti tubuh Anda akan merasakan tekanan hebat bahkan bisa menghancurkan saraf-saraf anda bila tidak kuat menerimanya. Itu baru kecepatan mobil yang belum bisa dibandingkan dengan kecepatan cahaya, bila kecepatan semacam itu saja bisa berdampak buruk bagi tubuh apalagi sesuatu yg bergerak melebihi kecepatan cahaya, bisa anda bayangkan saja sendiri. Teori kedua pun terbantahkan. yang menarik perhatian Saya ialah teori yang ketiga ini, jika kita tidak bisa pergi ke tempat tujuan dalam waktu singkat tentunya kita bisa sampai ke tempat tersebut lewat jalan pintas. Jalan pintas inilah yang bernama worm hole atau lubang cacing.
Dalam teori relativitasnya, Einstein menunjukka bahwa massa bisa membuat ruang dan waktu melengkung atau melipat,makin besar massa semakin melenkung ruang dan waktu. Jika teori ini benar maka jalan pintas pun bisa saja ada. Akan tetapi, dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat menciptakan massa yang besar yang bisa membuat melengkungnya ruang dan waktu. Logika sederhananya jika misalnya 1 penggaris elastis panjangnya 30 cm jika kita lengkungkan oleh kekuatan tangan kita maka jarak kedua titik akan semakin dekat. Semakin kita kuat melengkungkannya jaraknya pun semakin dekat pula, begitu juga alam semesta berdasarkan teori relativitas akan menciptakan wormhole.. contoh gambar wormhole :
kita anggap saja teori Einsten itu benar, maka yang jadi pertanyaan sekarang, apakah buroq itu? sampai bisa menciptakan wormhole. Dari manakah buroq mendapatkan enrgi yang besar itu ? lantas bagaimna dengan tubuh Nabi Muhammad knapa sampai kuat menahan tekanan yang begitu besar? pertanyaan-pertanyaan tersebut seolah mengalahkan cara berpikir logika atau memang akan ada penemuan baru dlam bidang pengetahuan yang akan menjelaskan dengan logika yang tepat mengenai Isro miraj itu sendiri. Karena pemahaman Saya mengenai isro miraj melalui logika masih dalm metode merangkak atau mungkin merangkak pun belum. Kita harus uji lagi teori-teori tersebut dengan lebih rinci dan juga merinci bagaiman peristiwa itu sebenarnya karena Saya melihat masih kemungkinan adanya korelasi antara kisah dalam perstiwa isro miraj yg mungkin ada hubungannya dengan science modern.
Sebagai simpulan mengenai logika Isro Miraj Saya berusaha menggabungkan cara berpikir logika dan mistika dengan cara yang tepat, ketika ada suatu masalah yang Kita harus melihatnya secara cerdik apakah logika ataupun mistika dalam pemecahannya. Saya lebih cendrung memahaminya secara logika terlebih dahulu, karena zaman sekarang ini menuntut kita untuk berpikir secara logika demi peningkatkan kualitas pengetahuan. Bisa dibayangkan jika akal kita terlalu banyak dipenuhi oleh pemikiran mistika maka hampir pasti tidak akan ada perkembangan ilmu pengetahuan dan bumi ini kan kembali memasuki zaman purba, bukankah para nabi ialah orang-orang yang mementingkan logika terlebih dahulu dalam berpikir seperti halnya Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan melalui Cara berpikir logika baru kemudian dengan logika yang kuat itu dan tepat berpengaruh pada kekuatan iman seorang manusia. Mistika itu diperlukan sebatas penjaga batas kesombongan seorang manusia sekedar mengingatkan bahwa akal itu bukanlah Tuhan yang berkuasa atas segalanya. Tuhan lah yang berkuasa di alam semesta ini bukan akal.
Mengenai peristiwa Isro miraj masih tetap masih menjadi misteri buat logika walaupun ada sedikit harapan, tapi dengan keimanan peristiwa tersebut jelaslah sebuah peristiwa agung yang benar-benar terjadi dengan membawa perintah kewajiban solat. Amat hebatlah seorang Abu bakar ash-shidiq yang langsung mempercayai peristiwa isro miraj melalui keimanan yang tinggi mungkin juga disertai pemahaman logika yang tinggi akan ilmu pengetahuan.. wallahualam..
Saya akhiri catatan kali ini dengan 2 buah kutipan ayat Al quran yang bisa mewakili cara berpikir logika dan mistika.
Hai jama`ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. Ar-Rahman : 33)
“Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS 16:74)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar