dari Catatan Kecil ke 82 FB Suprihationo_espede
Kisah menyambut bulan Rajab
Sang Treelionaire
“Ayolah mbak bantu saya, berapapun harganya akan saya bayar, saya memerlukannya”.
“Kalau bapak bisa tunjukkan resepnya, kami akan bantu. Tetapi yang jelas kami tidak memiliki apa yang bapak harapkan, bahkan di apotek lain pun pastilah sama”.
“Kalau resep saya memang tidak ada, hasil pemeriksaan medis terakhir saya pun normal dan sehat. Tetapi saya ingin mempertahankannya hingga 20 tahu ke depan!”
Dialog wanita resepsionis dan bapak ini pun sempat memancing senior supervisor apotek untuk bergabung dan mencoba membantu anak buahnya. Karena tertarik, maka kami pun bergabung di resepsionis, bukan untuk membeli obat atau mengambil keuntungan dari keadaan itu. “Aneh saja!”. Ada orang mencari obat atau suplemen untuk memperpanjang usianya hingga 20 tahun ke depan.
“Begini mbak, mas. Usia saya sekarang 20 tahun, baru 2 tahun ini saya mengerti dan belajar tentang agama. Dosa saya terlalu banyak. Sebagian besar dari umur saya gunakan untuk hal-hal yang tidak baik menurut agama. Bahkan mungkin ada bagian dari kekayaan yang saya miliki itu bukan hak saya. Saya ingin bisa hidup untuk 20 tahun lagi agar setidaknya bisa memberikan seperempat hidup saya dengan catatan pahala kebaikan, dan pengampunan dosa-dosa saya. Sudah lebih dari 7 kota besar di negeri ini dan apotek besar yang saya kunjungi untuk bisa membeli obat, atau suplemen yang bisa memperpanjang umur saya 20 tahun ke depan. Saya ingin merubah diri saya, agar sesuai dengan tuntunan agama yang baru saya dalami ini, adakah? Berapa pun harganya katakan akan saya bayar. Berapa 100 juta, 1 milyar, atau berapa katakan?” Bapak yang triliyuner itu mendesak.
Supervisor apotek pun menjelaskan, bukan karena jenis obat atau suplemen dan berapa harganya yang harus dibayar, tetapi soal umur itu adalah hak prerogative Allah ta’ala Tuhan Yang Maha Kuasa. “ iya mas, saya tahu itu. Tapi berikan saya solusinya, bisakah?”.
Supervisor dan wanita resepsionis saling berpandangan dan menggelengkan kepala, meminta maaf tidak bisa memenuhi permintaan bapak Sang Triliyuner ini. Tiba-tiba temanku unjuk bicara:” hm… maaf pak bolehkan saya berbagi pengetahuan?”
“Silahkan, mas” supervisor itu menyilahkan.
“Memang benar pak, apa yang dikatakan mas supervisor ini. Obat atau suplemen untuk mempertahankan umur kita sampai 20 tahun ke depan itu tidak ada”.
“Jangan putus asa pak, Allah ta’ala tidak akan memberikan ujian pada umat-Nya yang di luar batas kemampuan umat tersebut”, ia memberikan selembar kertas pada bapak Sang Triliyuner. “Apa ini dik?”
“Maaf, bapak seorang muslim?”, Sang Triliyuner mengangguk.
“Nah, pilihan yang tepat! Nabi Muhammad shalaallahu alaihi wassalam bersabda:
”Barangsiapa berpuasa selama 3 hari dari bulan haram (mulia);Zulqoidah,Zulhijjah, Muharram, dan Rajab, yakni pada hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, maka Allah ta’ala akan mencatat baginya dari tiap-tiap hari puasanya berupa ibadah 900 tahun”, (Ihya Ulumiddin juz I, hal 238)
“Selamat berpuasa Rajab, pak. Silahkan cek yang akan bapak bayarkan itu bapak sodaqohkan pada anak yatim, dan para ibnu sabil, dan untuk mengentaskan kemiskinan rakyat kita pak, Insyaallah manfaat. Kami pamit dulu. Terima kasih. Assalamu’alaikum”. Kami pun berlalu dari apotek itu, resep dari guruku ikhlas berbagi dan rela memberi telah kami amalkan, semoga Allah ta’ala ridlo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar