Minggu, 31 Juli 2011

SEPUTAR KITA

Burung Phoenix SMALA 
Memeriahkan Pawai Dugderan 2011


Semarang, Smala 31/7/11. Pawai Dugderan 2011, dalam rangka memeriahkan tradisi warga kota Semarang menyambut datangnya bulan ramadhan. Arak-arakan warak ngendhog dan mobil hias di pertontonkan kepada seluruh warga kota Semarang. Acara arak-arakan dimulai dari Balai Kota di Jalan Pemuda menuju Masjid Agung Kauman.

Dentuman beduk yang bertalu-talu dari kelompok atraksi kesenian daerah nusantara Akademi Kepolisian membuka jalannya prosesi Pawai Dugderan 2011. Demikian juga dengan genjring dan musik marching band yang bertalu-talu tak putus sepanjang pawai diarak dari halaman Balai Kota - Masjid Agung Semarang. 


SMA Negeri 5 Semarang mengirimkan 14 siswi yang mengenakan kostum pagelaran bertema Burung, Nampak menawan ketika berjalan dari depan Balaikota semarang hingga Johar. Siswi telah terlatih dan mampu berjalan dengan lenggang mengenakan pakaian burung Phoenix tersebut.



Ratusan warga, baik tua - muda, anak-anak, bahkan balita di sepanjang rute melihat iring-iringan pawai yang membawa pesan-pesan Islami.
Pesan itu memperlihatkan bahwa mulai Senin (1/8), umat muslim di Kota Semarang siap menjalankan ibadah puasa Ramadan 1432 H. Ya, arak-arakan beduk yang dikawal prajurit Kadipaten Semarang tempo dulu ini merupakan tradisi yang digelar menjelang diumumkannya keputusan tentang awal Puasa.
Tradisi yang merupakan pertanda awal pelaksanaan ibadah puasa Ramadan dimulai sejak 1881, pada masa pemerintahan Bupati Semarang RMT Aryo Purbaningrat. (KR01)





Sabtu, 30 Juli 2011

KENALI NEGERIMU CINTAI NEGERIMU

Obyek Wisata Guci


Foto 1 dari  1Pemandian Air Panas Guci di Tegal

Guci merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia

Merupakan obyek wisata air terjun, pemandian air panas, taman di kaki gunung Slamet. ± 27km ke arah selatan Slawi tepatnya di Kecamatan Bumijawa.Terdapat juga kebun strawberry yang bisa kita petik langsung,penginapan juga mulai banyak bermunculan sejak 5 tahun terakhir.

Sejarah Desa Guci 

Pada zaman dulu sekitar tahun 1767 tersebutlah seorang bangsawan dari Keraton Demak Bintoro. Bernama Raden ARYO WIRYO merasa jenuh dengan keadaan, dengan kehidupan keraton yang seringkali terjadi konflik perang saudara dan persaingan perebutan tahta di antara sesama saudara dalam lingkup keraton, keadaan itu membuat R.Aryo Wiryo merasa jenuh dan berniat meninggalkan keraton.

Sehingga pada suatu saat beliau berangkat meninggalkan keraton dengan mengajak istrinya yang kemudian dikenal dengan Ny.Tumbu, selang beberapa tahun kemudian beliau sempat mengabdi di Kraton Mataram pada zaman kejayaan Sultan Agung Hanyorokusumo kemudian beliau sempat pula ditugaskan oleh Sultan Agung untuk berangkat ke Cirebon pada masa itu.

Kemudian beliau kembali mengembara dengan sehingga pada suatu saat menginjakkan kaki dilereng Gunung Slamet sebelah utara dan beliau menetap didaerah tersebut yang kemudian adalah sebagai orang pertama yang membuka lahan perkampungan ditempat itu sampai banyak orang berdatangan kedaerah itu untuk berguru kepada R.Aryo Wiryo dan akhirnya menetap didaerah tersebut sehingga kemudian R.Aryo Wiryo memeberi nama tempat itu “ Kampung Keputihan “, (daerah yang masih asli tak terjamah peradaban agama selain Islam).

Suatu saat datanglah pengembara dari Pesantren Gunungjati yakni santri Syech Syarif Hidayatulloh. Sunan Gunungjati bernama Kayi Elang Sutajaya bermaksud menyebarkan agama Islam dan kemudian R.Aryo Wiryo dan pengikutnya berkenan mendalami ajaran agama islam untuk lebih memantapkan keimanan para pengikutnya.

Pada saat itu kampung keputihan sedang dilanda wabah PAGEBLUG seperti banyak tanah longsor dan penyakit gatal – gatal (gudigen, bahasa setempat)sehinggan Kyai Elang Sutajaya mengajak R.Aryo Wiryo dan warganya untuk munajat kepada Alllah SWT dengan Ritual yang sekarang dikenal dengan RUWAT BUMI dengan menyembelih kambing Kendit dan menyajikan hasil bumi seperti Pala Pendem dan syur mayur yang akan disedekahkan kepada fakir miskin dan acara ritual tersebut terjadi pada bulan Asyuro atau bualan Mukharom dan turun temurun sampai sekarang.

Pada saat munajat atau dalam adapt sekarang adalah tasyakuran Tahlilan dan Manaqib kala itu kanjeng Sunan Gunungjati berkenan hadir secara ghoib dan memeberikan sebuah GUCI Sakti yang sudah diasama dengan do’a kanjeng Sunan agar supaya penduduk Kampung Keputihan yang terjangkit wabah gatal segera meminum air guci tersebut dan pojok – pojok Kampung Keputihan agar di percikkan air Guci tersebut untuk menghilangkan kerusakan akibat bencana alam sehingga pada saat R.Aryo Wiryo berkeliling bersama Kyai Elang Sutajaya beliau menemukan sumber mata air panas dibawah sebuah Gua yang sekarang terkenal dengan nama Pancuran 13.

Adapun Guci Sakti tersebut ditempatkan disebuah dukuh tempat R.Aryo Wiryo biasa semedi, daerah tersebut sekarang dikenal dengan nama Telaga Ada di dukuh Engang Desa Guci, sehingga karena kekeramatan guci tersebut maka Kampung Keputihan dapat pulih kembali, bebas dari Pageblug. Untuk mengabadikan peristiwa tersebut maka Kampung Keputihan diubah namanya menajadi Desa Guci. Adapun Guci Sakti tersebut sekarang ada di Museum Nasional setelah pada zaman Adipati Cokroningrat dari Brebes memindahkannya dari Desa Guci ke pendopo Kadipaten Brebes kala itu, sebab Desa Guci zaman dahulu adalah bagian dari Kabupaten Brebes.

Untuk lebih membaur dengan warga, R. Aryo Wiryo menggunakan nama samaran yaitu Kyai Ageng Klitik atau untuk lebih akrab dengan sebutan Kyai Klitik sampai sekarang penyamaran tersebut mengandung maksud sebab keturunan darah biru atau bangsawan dari kraton banyak yang diburu penjajah Belanda dan tentunya untuk lebih merakyat dan tidak ada perbedaan golongan dengan orang kebanyakan. Beliau menggunakan nama samaran tersebut sampai sekarang tidak diketahui maksud dan asal muasal makna yang sesungguhnya, beliau juga menemukan Tuk atau mata air panas lain yang sekarang terkenal dengan Pemandian Kesepuhan dan Pengasihan yang berkasiat untuk sababiyah berbagai penyakit kulit dan tulang dan sarana mengabulkan khajat tertentu bagi yang meyakininya. Konon kabarnya Pemandian tersebut adalah tempat untuk penjamasan atau memandikan Keris Kyai Klitik agar pamornya menjadi Sepuh sehingga tempat itu dinamakan Kesepuah dan tempat untuk memandikan pusaka – pusaka lain yang berpamor welas asih, sehingga tempat tersebut dinamakan Pengasihan. Tempat tersebut sekarang dipergunakan untuk pemandian umum yang didatangi pengunjung dari berbagai tempat.

Setelah Desa Guci semakin ramai maka datanglah seorang pengembara bernama Mbah SEGEONG dan bertapa di dalam Gua, yang sekarang terkenal dengan Gua SEGEONG terletak di sebelah selatan Pos I retribusi sekitar 350 m jaraknya. Pada saat Kyai Elang Sutajaya siar agama islam beliau sering melakukan semedi diatas sebuah bukit dan disekitar tempat itu banyak terdapat hewan badak ( warak, dalam bahasa jawa ) dan hewan – hewan tersebut bertempat didaerah itu maka Kyai Elang Sutajaya menyebutnya dengan Kandang Warak yang sekarang nama tersebut digunakan sebagai nama sebuah dukuh disebelah timur Desa Guci yaitu dukuh Pekandangan.

Adapun sejarah Desa Guci menjadi Obyek Wisata adalah bermula setelah ditemukannya sumber tersebut dan diteliti tidak mengandung racun maka pada tahun 1974 pemandian umum dibuka untuk dikunjungi dengan fasilitas yang masih alami dan belum dibuat seperti sekarang ini,wisatawan masih mandidibawah gua sumber mata air panas dan konon tempat itu juga merupakan daerah kekuasaan dayang Nyai Roro Kidulyang bertugas diwilayah sungai sebelah utara gunung slamet atau lebih dikenal Kali Gung, sejarah mengatakan dinamakan Kali Gung sebab bersinggungan dengan mata air yang Agung yakni aliran mata air panas yang melimpah sepanjang tahun, Dayang Nyai roro Kidul bernama Nyai Rantensari yang berwujud sesungguhnya adalah Naga dan di Pancuran 13 tersebut dibuat Patung Naga untuk mengingatkan akan daya mistis yang ada dikawasan Obyek yang inti di OW Guci.

Dikawasan tersebut juga terdapat Pohon Beringin dan Pohon Karet yang sudah ratusan tahun yang konon ditanam oleh keturunan Kyai Klitik yang bernama Eyang Sudi Reja dan Mbah Abdurahim pada tahun 1918. Dengan maksud agar dearah tersebut kuat dan tidak longsor dan rindang. Sampai sekarang Desa Guci]dan Dukuh Pekandangan Desa Rembul merupakan desa yang ketempatan Obyak Wisata yang masih menyimapan misteri kegaibanya sebab merupakan poeninggalan para wali terdahulu penyebar agama islam, dan masih banyak tempat – tempat yang menyimpan sejarah seperti petilasan Kyai Mustofa dan makamnya di Pekaringan berjarak 5 KM dari Desa Guci, Kayi Mustofa adalah seorang ulama keturunan kanjeng Sunan Gunungjati yang siar Islam kemudian bertapa di Desa Guci pada zaman cucu Kyai Klitik.

Ulama inilah yang memberi nama air terjun disebelah atas Pemandian Pancuran 13 yaitu Curug Serwiti sebab banyak muncul burung serwiti dan diatas curug itu ada lagi sebuah curug yang indah bernama Curug Jedor yang tidak pernah diketahui asal muasal nama tersebut.

Demikian sejarah singkat Desa dan Obyek Wisata GUCI yang dimiliki oleh dua kecamatan yaitu Kecamatan Bumijawa dan Kecamatan Bojong. Data ini bersumber dari penuturan Leluhur dan Babad tanah jawa dari keturunan Raden Fatah.

Wajah Guci sekarang
Guci sekarang sudah komersial, jadi anda bisa mendapatkan banyak pilihan penginapan dari melati sampai bintang empat. Ada sarana rekreasi ikutan spt menunggang kuda dan hiking. Dari yang sekedar menikmati keindahan alam, memperbaiki kulit, ataupun yang sedang mencari pesugihan. Suasana pegunungan dan keramaian yang ada mirip peristirahatan di Puncak Pass Cianjur. Sayur2an segar dari kebun di lereng2 gunung banyak dijajakan, dan biasa dibawa sebaga buah tangan.

Guci tempat yang cocok untuk liburan keluarga. Pada musim liburan, mungkin terlalu ramai, tetapi buat yang punya masalah kulit tidak usah ragu2 untuk berendam bersama, airnya jernih dan terus mengalir dan tentunya mumpung lagi di Tegal.
Jangan lupa manisan cerme dan segala macam manisan buah serta jagung bakar enak dinikmati sambil berendam. Tentu saja jaga kebersihan lokasi. (KR01)


APOLOGETIK IMAN KATOLIK


HATI-HATI! IBLIS MENCARI KESEMPATAN YANG BAIK
Oleh: Kristina Galuh Sista
Efesus 4:27
Dan janganlah beri kesempatan kepada iblis

                Kesempatan yang baik merupakan waktu dimana seorang dapat menggunakannya untuk pekerjaan yang terbaik. Semua orang mencari kesempatan yang baik untuk mewujudkan rencananya termasuk si iblis. Ketika iblis gagal mencobai Tuhan Yesus, ia mundur untuk mencari kesempatan yang baik. Lukas 4:13 Sesudah iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu watu yang baik. Walau iblis gagal ia tak pernah tinggal diam, kalau ia mundur bukan berarti ia diam tapi sedang mencari kesempatan yang baik untuk mencobai siapapun. Hati-hatilah !
                Nah, iblis mulai menjalankan aksinya lagi dengan masuk kedalam kehidupan Yudas Iskariot. Maka masuklah iblis kedalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari keduabelas murid itu. (Lukas 22:3). Apa yang terjadi dengan Yudas Iskariot ketika iblis sudah menguasai hidupnya? Iblis mulai ‘mengimpartasikan’ pola pikirnya kepada pikiran Yudas Iskariot. Ada kesamaan pola piker dengan Yudas Iskariot. Perhatikan ayat Lukas 22:6 ini: Ia menyutujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.
                Hati-hati dengan si iblis, jangan beri kesempatan kepada iblis untuk bekerja dalam hidup kita (Efesus 4:27). Apa yang dapat kita simpulkan dari peristiwa diatas? Kesempatan yang baik buat iblis merupakan kesempatan yang buruk bagi kita, sebaliknya kesempatan yang baik bagi kita adalah kesempatan yang buruk bagi iblis. Oleh sebab itu pergunakanlah waktu yang ada untuk kemuliaan Tuhan dengan cara beribadah, memuji, dan menyembah Tuhan. Itulah waktu yang terbaik bagi kita.

Refleksi: Aku mau mempergunakan waktu masa mudaku dengan sebaik-baiknya, baik untuk Tuhan maupun sesama.
Gbu :)

Jumat, 29 Juli 2011

WARTA KAMPUS

PERAYAAN HUT SMA 5 SEMARANG KE 47 DAN KEMERDEKAAN RI KE 66

Semarang, Smala, 29/7/11. Dalam rangka memperingati HUT SMA Negeri 5 Semarang KE 47(1/8) dan Kemerdekaan RI ke 66, SMA 5 Semarang mengadakan acara Jalan Sehat Bersama. Diikuti oleh seluruh guru dan karyawan, siswa dan sejumlah mahasiswa PPL dari IKIP PGRI. dan IAIN Walisongo.


Rute jalan sehat kali ini mulai dari kampus SMALA- jalan pemuda-jalan Gendingan-Jalan Imam Bonjol-Tugu Muda-Jalan Pemuda-Finish di Kampus SMALA.. Pada kesempatan itu dibagikan pula kupon door-price sejumlah 1500 lembar.  Sesampainya di finish telah disediakan konsumsi ala kadarnya. Acara dimeriahkan dengan lomba ketangkasan antar kelas, dan nyanian-nyanyian yang di bawakan oleh siswa dan guru. 

Disela acara dibagikan  Door Price dengan hadiah yang sangat menarik yaitu TV berwarna 14 inch, Sepeda Gungung 2 unit, 15 Handphone, 10 Flasdisk, 30 tas Laptop, dan masih banyak lagi hadiah menarik lainNya. Acara berakhir sebelum waktu sholat jum'at tiba. Warga SMALA merasa puas dengan kegiatan ini terutama mereka yang membawa pulang door-price. (KR01)

Rabu, 27 Juli 2011

KESEHATAN

Tekan Resiko Penyakit Stroke dan Jantung 
Dengan  Buah Nangka


Indonesia memang kaya akan berbagai tumuhan buah-buahan yang sangat beragam. Salah satunya adalah nangka, Tidak sedikit orang menyebut nangka adalah salah satu buah yang paling unik dan eksotik bila dilihat dari bentuk buah, rasa dan stuktur buah didalamnya.
Banyak cara untuk menikmati buah nangka. Bisa dimakan mentah, dibuat es campur, diolah menjadi gulai atau asinan, keripik, bahkan bijinya juga kerap dijadikan kudapan lezat.
Di balik kelezatannya, ternyata nangka memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Seperti dikutip dari Times of India, berikut ini beberapa khasiat dari nangka.
1. Nangka merupakan sumber vitamin C dan anti-oksidan yang bisa meningkatkan sistem daya tahan tubuh.
2. Kaya potassium yang membantu mengatur tekanan darah, serta mengurangi risiko terkena stroke dan penyakit jantung. Potassium juga berguna untuk mengatur kadar elektrolit dalam tubuh.
3. Membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi konstipasi (sembelit) karena mengandung serat tinggi.
4. Mengandung saponin, isoflavon, dan lignin yang membantu menangkal radikal bebas penyebab kanker. Tiga zat ini juga bisa memperlambat kemunduran sel dalam tubuh.
5. Mengandung anti-oksidan dan vitamin A yang membantu menjaga kesehatan kulit dan mata.
6. Gula alami seperti sukrosa dan fruktosa yang terkandung dalam nangka, merupakan sumber energi yang baik baik dan mudah dicerna tubuh.
7. Mengandung banyak mineral seperti mangan, zat besi, vitamin B6, niacin, folic acid, dan sebagainya. Mineral dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh.
8. Hobi makan nangka? Jangan buang bijinya. Selain lezat, biji nangka sangat bernutrisi dan merupakan sumber protein. Rebus biji nangka selama 30 menit, dan jadikan sebagai camilan bergizi.

selain itu buah nagka juga mempunyai banyak manfaat, seperti
a. untuk  menjaga kesehatan mata
Banyaknya kandungan vitamin A (sebanyak 51 RE) dan vitamin C (sebanyak 20 mg) sangat berguna        dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.
b. sebagai anti oksidan, anti kanker, untuk memperkuat tulang dan gigi, dan melancarkan pencernaan.
karena dengan kandungan kalsiumnya yang tinggi (20 mg) dan fosfor (19 mg), maupun mineral lainnya seperti zat besi (0,9 mg)

Kandungan:
* buah
- albuminoid
- karbohidrat
* batang
- morin
- sianomaklurin (zat samak)
- flavon
- tanin.

(KR07)
sumber: http://tipsehat.net/tekan-resiko-stroke-dan-jantung-dengan-nangka/
http://udechi.blogspot.com/2011/03/khasiat-nangka-untuk-kesehatan.html

Senin, 25 Juli 2011

KENALI NEGERIMU CINTAI NEGERIMU

Bledug Kuwu 
Foto 1 dari  1Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan
Indonesia memiliki banyak potensi wisata alam, salah satunya adalah tempat wisata Bledug Kuwu yang terletak di daerah Kabupaten Purwodadi Propinsi Jawa Tengah.

Bledug Kuwu adalah sebuah kawah lumpur (mud volcano) yang terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Propinsi Jawa Tengah. Tempat ini dapat ditempuh kurang lebih 28 km ke arah timur dari kota Purwodadi. Bledug Kuwu merupakan salah satu obyek wisata andalan di daerah ini, selain sumber api abadi Mrapen, dan Waduk Kedungombo. Obyek yang menarik dari bledug ini adalah letupan-letupan lumpur yang mengandung garam dan berlangsung terus-menerus secara berkala, antara 2 dan 3 menit.

Suaranya yang secara periodik meletupkan bunyi bledug ( seperti meriam ) dari gelembung lumpur bersamaan dengan keluarnya asap, gas dan air garam. Melalui proses tersebut menjadikan daratan bledug yang dulunya berada di dasar laut, sekarang menjadi daratan dengan ketinggian kurang lebih 53 meter dari permukaan laut. Luas arealnya 45 Ha dengan suhu minimum 31 derajat celcius.

Untuk menuju lokasi tempat wisata "bledug kuwu" kita harus menepuh jalan darat dari Semarang melalui Purwodadi sampai di desa Kluwu.
Sepanjang perjalanan kita dapat menyaksikan pemandangan alam berupa hamparan sawah yang hijau dan langit yang biru. Pemandangan bukit - bukit yang indah sepanjang perjalanan menuju "bledug kuwu" juga membuat perjalanan kita tidak membosankan.

Sesampai di "bledug kuwu", ada perbedaan nuansa yang sangat berbeda, jika selama perjalanan kita disuguhi pemandangan alam yang indah dan subur, di "bledug kuwu" lokasinya tandus, panas dan tidak subur, tapi hal ini juga merupakan daya tarik tersendiri. Selain menikmati keindahan "bledug kuwu" di tempat ini banyak terdapat beberapa penduduk yang mencari nafkah dari "bledug kuwu" dengan memanfaatkan sumber "bledug kuwu" menjadi garam dapur. Kemasyuran rasa garam "bledug kuwu" tercatat didalam sejarah keraton Surakarta. Hal ini dapat dibuktikan melalui berbagai keterangan dari masyarakat sekitarnya. Didaerah ini terdapat gunungan - gunungan kecil yang puncaknyanya mengeluarkan lumpur berwarna kekuning kuningan.


Petani Garam Bledug Kuwu, Jateng 
Geologi
Secara geologi, kawah lumpur Kuwu, sebagaimana kawah lumpur lainnya, adalah aktivitas pelepasan gasdari dalam teras bumi. Gas ini biasanya adalah metana. Kuwu adalah satu-satunya yang berlokasi di Jawa Tengah. Letupan-letupan lumpur yang terjadi biasanya membawa pula larutan kaya mineral dari bagian bawah lumpur ke atas. Banjir lumpur panas Sidoarjo juga diakibatkan oleh kawah lumpur, meskipun untuk yang terakhir ini tingkat aktivitasnya lebih tinggi

"Bledug kuwu" mempunyai keistimewaan tersendiri, berdasarkan peta geologi Dr.AJ Panekoek, bahwasanya tanah - tanah yang ada bledugnya adalah jenis Alvuial Plains(tanah endapan atau tanah mengendap) bersamaan dengan meletupnya bledug, keluarlah uap, gas dan garam. Suara bledug terjadi dari muntahnya lumpur dari kawah. Lumpur yang keluar berwarna kelabu atau kelabu kehitam - hitaman, tetapi akan berwarna putih jika dicampur dengan air dan jika diendapkan akan air endapan "bledug kuwu" adalah tanah kapur dan tepat sekali jika disitu dulunya laut kemudian menjadi daratan, karena erosi dari gunung kapur sudah tentu endapannya mengandung kapur.

Kandungan Garam
Ladang garam di sekitar kawah lumpur.
Lumpur dari kawah ini airnya mengandung garam, oleh masyarakat setempat dimanfaatkan untuk dipakai sebagai bahan pembuat garam bleng (IPA: /blÉ™ng/) secara tradisional. Caranya adalah dengan menampung air dari bledug itu ke dalam glagah (batang bambu yang dibelah menjadi dua), lalu dikeringkan.


Legenda
Menurut cerita turun temurun yang beredar di kalangan masyarakat setempat, Bledug Kuwu terjadi karena adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan Laut Selatan (Samudera Hindia). Konon lubang itu adalah jalan pulang Joko Linglung dari Laut Selatan menuju kerajaan Medang Kamulan setelah mengalahkan Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Joko Linglung konon bisa membuat lubang tersebut karena dia bisa menjelma menjadi ular naga yang merupakan syarat agar dia diakui sebagai anaknya Raden Aji Saka.

Mengunjungi Bledug Kuwu berarti mempelajari sebuah fenomena alam dan ketakjuban kita menjadi rasa syulkur kita atas nikmat dan bukti kekuasaan Allah ta'ala. Jangan lupa membawa payung meski tidak hujan, untuk mengurangi sengatan panas matahari. Patuhi aturan berkunjung yang telah ditentukan pengelola setempat. Selamat berlibur.  (KR01)

Minggu, 24 Juli 2011

MOTIVASI DIRI

4 Kisah Sukses, 

Dulu Kacung Sekarang Boss



“Lahir miskin bukan salah anda, tapi mati miskin itu kesalahan anda.” Inilah sebuah ungkapan dari pengusaha sukses asal Amerika, Donald Trump.
Sebuah ungkapan yang mengandung makna, bahwa sejatinya, diri kita sendiri harus mampu mengubah nasib. Dan inilah kisah-kisah sejumlah nara sumber Kick Andy yang berhasil mengubah hidupnya dari titik nol hingga menjulang posisi tertinggi yang dicapainya.

1. Lalu Faturrahman
Hidup di lokasi yang memiliki keindahan panorama alam, memberikan banyak ide bagi Lalu Faturrahman. Selepas SMA, ia memiliki keinginan untuk belajar bahasa inggris dan menjadi pengusaha perhotelan. Dan Faturrahman pun memulai karir sebagai pemandu wisata atau guide di Lombok, sekaligus memperdalam bahasa inggrisnya. Ia juga sempat mengadu nasibnya dengan menjadi guide di pulau wisata Bali.
Faturahman kemudian sempat melanglang ke beberaoa Negara untuk bekerja di hotel atau di restoran. Dan tahun 1998, ia memutuskan kembali ke Lombok. Dengan bekal pengalaman demikian banyak, ia kemudian berinisiatif untuk mengembangkan pariwisata di tanah kelahirannya sendiri.
Tiga belas tahun berselang, kini Faturrahman telah benar-benar mencapai impiannya. Pemandu wisata itu kini sudah memiliki sebuah bisnis perhotelan yakni Resort Villa Sempiak, di Selong Belanak, Pulau Lombok. “Yang menentukan semua adalah Tuhan, Tapi saya tidak akan melepaskan setiap kesempatan yang diberikan dalam mencapai tujuan,” tegas Fatur saat di Kick Andy.

2. Wibowo
Kisah lainnya adalah tentang Wibowo, anak muda asal Desa Grobogan, Jawa Tengah yang hijrah dan membawa mimpinya ke Jakarta di tahun 1995. Wibowo yang lulusan SD ini, pertama kali datang sebagai kuli bangunan dan pada tahun 1998 saya mulai alih kerja jadi tukang ojek.
Anak desa selalu membawa mimpi untuk menaklukan Jakarta dan Wibowo mampu melakukannya. Bayangkan, tukang ojek ini sekarang sudah menjadi pengusaha cuci mobil robotic. Ia memiliki 5 outlet robotic car wash di seputaran Jakarta ini, dengan omzet ratusan juta.
Selain usaha pencucian mobil, Wibowo melakukan ekspansi usaha ke produksi sabun dan snow wash, bahan dasar untuk pencucian mobil teknik snow wash. Dan dia sudah memasarkan produknya hampir ke seluruh Indonesia.

3. Erwin Tenggono
Sementara itu Erwin Tenggono, memiliki masa remaja yang produktif. Erwin bekerja sebagai pelayan toko, berjualan keliling, hingga jadi kuli panggul di kota kelahirannya, Palembang. Waktu remaja, dia berpikir bahwa pekerjaan terkeren yang harus ia raih adalah menjadi salesman. Dan Erwin harus memupus mimpinya jadi sales, karena pada akhirnya ia diterima sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan obat ternama di Palembang.
“Apa posisi anda sekarang di perusahaan obat itu?,” Tanya Host Andy F. Noya. Erwin menjawab : “Saya sekarang presiden direktur.”
Ya! Seorang penjaga gudang itu kini sudah menempati posisi sebagai Presiden Direktur. Belum lagi jabatan-jabatan sebagai komisaris di perusahaan-perusahaan lainnya.

4. Muhammad Sani
Ia lahir ditengah keluarga sederhana, anak ke dua dari 10 bersaudara. Ayahnya Subakir hanyalah se-orang petani kecil yang hanya memiliki sepetak tanah. Sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Namun kondisi demikian tak lantas membuat Sani kecil patah semangat belajar. Di tengah jadwal belajarnya, ia juga harus membantu perekonomian keluarga, seperti menorah getah karet, mengumpulkan daun pinang kering yang laku dijual. Dan hasilnya, untuk membiayai sekolah serta membeli sagu untuk santap keluarga.
Sani tak berani bermimpi untuk kuliah, maka lulus sekolah menengah atas Sani pun mengambil kursus dinas C (KDC) , lulus dari kursun itu Sani diterima bekerja di kantor kecamatan, dengan jabatan awal sebagai penghitung tamu dan sebulan kemudian naik menjadi pembuat amplop dari kertas bekas di kantor Kecamatan Bintan Timur, Kijang, Kepulauan Riau.
Dan tukang pembuat amplop itu, sekarang sudah menjadi GUbernur di Kepulauan Riau, sekarang.

Anda pun BISA !

Sabtu, 23 Juli 2011

APOLOGETIK IMAN KATOLIK

SANG PENGKHIANAT
oleh: Kristina Galuh Sista
Yohanes 13:21-30
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku."

                Wajah para murid tampak tegang. Masing-masing menaruh curiga; siapa diantara mereka yang bakal jadi pengkhianat. Yang jelas bukan aku, piker mereka. Hanya Yohanes yang menampakkan raut wajah tenang. Duduk bersandar dikanan Yesus, hati murid yang dikasihi Yesus inipeka akan pergumulan Gurunya. Inilah suasana yang tergambar dalam lukisan The Last Supper karya Leonardo Da Vinci. Dalam karya itu, Da Vinci ingin memotret reaksi para murid setelah Yesus berkata bahwa salah satu dari mereka berkhianat.
                Sebenarnya, siapakah yang mengkhianati Yesus malam itu? Apakah hanya Yudas? Tidak! Petrus pun menyangkali-Nya (Yohanes 18:12-27). Bahkan Matius 26:56 menyatakan, Semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. Mereka yang seharusnya menjadi pengikut setia, justru bersembunyi dan menyelamatkan diri sendiri. Ini juga sebuah bentuk pengkhianatan. Kita berkhianat bukan hanya saat membocorkan informasi kepada lawan, melainkan juga saat bersikap tidak loyal terhadap orang yang seharusnya kita bela. Malam itu, semua murid Yesus bekhianat!
                Kita pun bisa terjerumus mengkhianati Yesus, jika ada hal-hal lain yang lebih kita bela daripada diri-Nya. Tidak sedikit orang mengesampingkan imannya demi mengejar karier, mendapat teman hidup, memperoleh kesembuhan, atau menikmati kesenangan duniawi. Ada orang yang enggan dikenal sebagai orang kristiani, Karena takut kehilangan teman atau peluang bisnis. Kristus telah memilih kita untuk menjadi sahabat-sahabat-Nya, mari kita terus jagai hati dan hidup kita agar terus setia kepada-Nya.

Refleksi: Kesetiaan diuji bukan pada masa tenang namun justru pada masa sukar.
Gbu :)

Jumat, 22 Juli 2011

SASTRA KITA

Pengantar Redaksi:

Dalam sastra kita kali ini akan ditampilkan beberapa karya puisi Dyah Ayu Prima Rukmi (alumni SMALA angkatan 2005, sekarang masih menuntut ilmu HI di Universitas Padjadjaran Bandung. marilah kita cermati dan coba untuk memahaminya.



Umum




detik demi detik berlalu
siang malam aku merindukanmu
bagai kekasih tak punya identitas
cintamu kelabu memerah jambu
di langit yang biru
ada wajahmu kurang garam
hambar menyeringai tak berperasaan
dari jendela dekat tong sampah aku berdiri
berjinjit di atas karpet Turki buatan tangan
menggaruk ketiak meneriakkan namamu
sebuah kejadian
ini aku melepas riakku
cebur ke arah mulut tipismu
dan kuludahkan sebatang kayu
hidungnya panjang tukang bohong
pinokio itu bapakmu
sedang jalan-jalan di awan
gepetto tua renta pakai kacamata
dilap basah oleh hujan
air klise yang digunakan puitisi
seluruh penggiat puisi untuk menggorokkan darah sedih
sendu tangis pilu
kejujuran bagai sembilu
waktu terus bergulir
burung berkicau merdu
bulan purnama tersenyum
malam dan siang aku memelukku
minum pun terselak
makan pun tersedak
mandi kuintip
pakai celana kelihatan
pakai baju terbalik
mau apa dirimu, kakanda?
menenteng akte kelahiran
lahirlah putri dari kerajaan antah berantah
menyepuh emas menjadi batu
membakar buku menjadi arang
bunga-bunga bermekaran
lebah dan kumbang tonjok-tonjokan
kakek mesum buka sarung
jika ada umur panjang bolehlah kita menumpang mandi
sumur di ladang kapan-kapan kita berjumpa kembali
salam komplet.


Gemelinting Kata Pendek


kalimat genit
jatuh satu per satu dari atas
dari langit yang tererang dan separuh temaram

bak lingkaran kaca
kecil-kecil
tersimpan di saku seorang bocah
berpipi merah
bermata cahaya

bagai denting
kaki hujan yang kurus
menampuk lantai
kecipak sayap seekor
ikan
sisik berlian

layaknya pinta gerhana
kepada aroma segar
bebungaan,
salam manis dari
pengawal cuaca

rupa tarian asap
meliuk
di tikungan tajam
kabut mata
seseorang


Kamis, 21 Juli 2011

SEPUTAR KITA


SEMARANG METRO

18 Juli 2011
Rame Kondhe

"Suksukan Ndelok Dugderan"

  • Kandhane Hartono
DUGDERAN tahun iki Lik Dul rada ngirit. Si nang wis gedhe, orak nggrinjingi njaluk ditukokke dolanan maneh. Dheknen ya wis ayem, sarakke Pemkot wis netepke pasar malem nyambut sasi pasa utawa Ramadan kuwi digelar nggon lokasi asline, yaiku cedhake Mejid Kauman.
Nek ngomongke dugderan, bapakke si Nang mesthi kelingan jaman ijik nomnoman. Dheknen biasane lunga dugderan bareng kanca-kancane pas malem pungkasan. Tujuane mung loroKaping pisan, delok dul sing disumet nggon latar Mejid Kauman sakbare kanjeng bupati macake halaqah utawa pengumuman awal Ramadan. Bom udara kuwi disumet ben warga sing rak isa mara nggon Mejid Kauman reti nek sesuk wis ngawali pasa.
Jaman semono, jare Lik Dul, suwara dul isa dirungoke ngasi tekan Mangkang lan Gunungpati. Mungkin merga Kutha Semarang wektu kuwi ijik sepi, polusi suwara durung krasa. Biasane warga kampung-kampung nek ngenteni dul - cara cah saiki ngabuburit, kumpul nggon lapangan ben isa nyawang langit ndhuwure Kauman.
Udakara taun 1980-an, wis rak ana sing ngenteni dul nggon lapangan, merga bom udara mau wis rak entuk disumet maneh. Takmir Mejid Kauman banjur ngonekke sirine dienggo ngabari wayah buka mbek wayah imsak. Mesthi wae suwarane rak isa dirungoke seka kadohan.
Naming, saiki warga luwih seneng ngrungoke radio utawa setel tipi nek nyedhaki wayah buka. Liyane kuwi, azan magrib nggon mejid kampunge dhewe-dhewe ya dadi pathokan wayah buka. Nek wayah imsak, mejid kampung ya melu ngumumke merga saiki kabeh wis dilengkapi halo-halo sing munine banter.
Boboran
Lha, tujuan ndelok dugderan pas malem pungkasan sing kaping pindho apa, Lik?
“Nggolek boboran, Ton. Bakul-bakul biasane padha mbanting rega. Mungkin jaman kuwi ongkos angkutan ijik larang. Nek barang dagangan sing durung payu ndadak digawa balik isa ngentekke ragat, para bakul milih ngedol murah. Bakbuk tok rak masalah,'' kandhane Lik Dul, wektu nukokke dolanan lemah-lemahan nggon sebelahe Hotel Dibya Puri.
Pas malem pungkasan, lanjut Lik Dul, sing mara nggon dugderan tambah akeh ngasi suksukan. “Sing tangane nggrathil isa nyambi juwal-jawil barang. Reti dhewe to, Ton, jenenge wae cah enom!''
Liyane syiar agama, tradisi dugderan pancen dienggo nyeneng-nyenengke anak. Dagangan sing didol nggon pasar malem kuwi akeh-akehe dolanan bocah. Ana dolanan sing metune wayah dugderan tok, misale kapal-kapalan otok-otok, gangsingan, gerabah, lan warak ngendhog. Arena permainan kayak dremolen mbek ombak banyu ya rak tau ketinggalan.
Malah isa diarani anak-anak jaman semono isane tuku dolanan mbek numpak dremolen ya nek wayah dugderan tok. Saiki dremolen mbek sejenise ameh saben dina ana, merga akeh pasar malem cilik-cilikan sing digelar nggon kampung-kampung. Dolanan bocah ya saben dina ana sing adol, mulai bakul kelilingan nggon ngarep sekolahan sampek toko gedhe.
Wah nek ngana dugderan saiki wis sepi to, Lik. Wis rak suksukan maneh!
“Nek soal suksukan ngarahku ijik tetep, Ton. Sarakke arena dugderan tambah ciut sak ploke alun-alun Semarang disulap dadi hotel mbek Pasar Yaik,'' kandhane Lik Dul.
Jare Lik Dul, tradisi dugderan rak bakal ilang. Apa maneh Semarang kuwi sejatine rak ndhuwe tradisi liya sing luwih gedhe seka dugderan. Mulane perlu dipikirke upaya nglestarike. Aja ngasi dugderan mung awujud pasar pindhah.
“Untunge ana Jamaah Peduli Dugder pimpinan Pak Jawahir Muhammad sing gelem mikirke inovasi dienggo nglestarike acara tradisi kuwi, Ton. Sing luwih penting maneh, senajan wis akeh mejid gedhe sing dibangun, wong Semarang aja ngasi nglalike Mejid Kauman!''. (16)

Rabu, 20 Juli 2011

KESEHATAN

Khasiat dan Manfaat Petai Cina

Nama Latin : Leucaena leucocephala, Lmk. de wit
Sinonim : Leucaena glauca, Benth.
Familia : Mimesaceae


Uraian :
Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Petai cina di Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.

Nama Lokal :
Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan (Madura);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Cacingan, Gairah seks, Luka baru dan bengkak; Tluseben (kasura);

Pemanfaatan :
1. Diabetes Melitus
Bahan: Biji petai cina yang sudah tua dan kering;
Cara membuat: digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat
bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan air panas
(seperti membuat kopi).
Cara Menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan
secara teratur.
2. Cacingan
Bahan: Biji petai cina yang sudah tua dan kering;
Cara membuat: digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat
bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan ½ – 1 gelas
air panas (seperti membuat kopi).
Cara Menggunakan: diminum menjelang tidur malam.

3. Meningkatkan gairah seks
Bahan: 1 sendok petai cina, 1 sendok bubuk merica hitam, 2 butir
kuning telur ayam kampung mentah dan 1 sendok madu;
Cara membuat: semua Materials tersebut dioplos sampai merata
Cara Menggunakan: diminum sekaligus

4. Luka baru dan bengkak
Bahan: daun petai cina secukupnya
Cara membuat: ditumbuk halus atau dikunyah
Cara Menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka / bengkak

5. Tlusuben (benda-benda yang masuk ke dalam daging: kayu, bambu)
Bahan: daun petai cina yang masih muda dan terasi dapur;
Cara membuat: daun petai cina ditumbuk halus dan ditambah terasi
dapur secukupnya, diaduk sampai merata;
Cara Menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit, kemudian
dibalut dengan kain pembalut.

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Biji dari buah polong petai cina (Leucaena leucocephala) yang sudah tua setiap 100 gram mempunyai nilai kandungan kimia berupa : – Kalori 148 kalori, – Protein 10,6 gram, – Lemak 0,5 gram, – Hidrat arang 26,2 gram, – Kalsium 155 miligram, – fosfor 59 gram, – Zat besi 2,2 gram, – Vitamin A 416 SI, – Vitamin B1 0,23 miligram – Vitamin C 20 miligram.

(KR07)
Sumber : Ensiklopedia Tanaman Obat