Sabtu, 23 Juli 2011

APOLOGETIK IMAN KATOLIK

SANG PENGKHIANAT
oleh: Kristina Galuh Sista
Yohanes 13:21-30
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku."

                Wajah para murid tampak tegang. Masing-masing menaruh curiga; siapa diantara mereka yang bakal jadi pengkhianat. Yang jelas bukan aku, piker mereka. Hanya Yohanes yang menampakkan raut wajah tenang. Duduk bersandar dikanan Yesus, hati murid yang dikasihi Yesus inipeka akan pergumulan Gurunya. Inilah suasana yang tergambar dalam lukisan The Last Supper karya Leonardo Da Vinci. Dalam karya itu, Da Vinci ingin memotret reaksi para murid setelah Yesus berkata bahwa salah satu dari mereka berkhianat.
                Sebenarnya, siapakah yang mengkhianati Yesus malam itu? Apakah hanya Yudas? Tidak! Petrus pun menyangkali-Nya (Yohanes 18:12-27). Bahkan Matius 26:56 menyatakan, Semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. Mereka yang seharusnya menjadi pengikut setia, justru bersembunyi dan menyelamatkan diri sendiri. Ini juga sebuah bentuk pengkhianatan. Kita berkhianat bukan hanya saat membocorkan informasi kepada lawan, melainkan juga saat bersikap tidak loyal terhadap orang yang seharusnya kita bela. Malam itu, semua murid Yesus bekhianat!
                Kita pun bisa terjerumus mengkhianati Yesus, jika ada hal-hal lain yang lebih kita bela daripada diri-Nya. Tidak sedikit orang mengesampingkan imannya demi mengejar karier, mendapat teman hidup, memperoleh kesembuhan, atau menikmati kesenangan duniawi. Ada orang yang enggan dikenal sebagai orang kristiani, Karena takut kehilangan teman atau peluang bisnis. Kristus telah memilih kita untuk menjadi sahabat-sahabat-Nya, mari kita terus jagai hati dan hidup kita agar terus setia kepada-Nya.

Refleksi: Kesetiaan diuji bukan pada masa tenang namun justru pada masa sukar.
Gbu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar