Kamis, 14 Juli 2011

MENATA HATI KUATKAN IMAN

Mengubah Takdir di Bulan Sya’ban

Bulan Sya’ban jadi bulan penuh berkah. Di dalamnya Allah SWT menebarkan 300 rahmat ke ummat manusia yang mau berbuat baik dan beramal saleh. Pada saat pertengahan bulan itu juga catatan amal perbuatan manusia selama setahun dilaporkan kepada      Allah SWT.  Apa yang harus kita lakukan ?

Tahun 2011 ini, pertengahan bulan Sya’ban bertepatan tanggal 16 Juli. Sebagian masyarakat melaksanakan doa bersama seusai salat magrib. 

Berdasarkan kisah yang diriwayatkan oleh Zubdatul Wa’idhin, bahwa pertengahan bulan Syak’ban Nabi Muhammad SAW didatangi malaikat Jibril, kemudian Jibril berkat:”Hai Muhammad, pada malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat dibuka. Maka, tegaklah salat, angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit”. Lalu Nabi bertanya: “Hai Jibril, malam apakah ini?” Jibril pun menjawab: ”Pada malam ini 300 pintu rahmat telah dibuka. Allah mengampuni semua orang musyrik kepada Allah, bukan ahli sihir, bukan dukun, bukan orang yang suka bermusuhan, bukan pemabuk arak, bukan pelacur, bukan pemakan harta riba, bukan pendurhaka terhadap kedua orang tua, bukan yang suka mengadu domba, dan bukan orang yang suka memutus tali persaudaraan. Mereka itu semua tidak diampuni hingga bertobat dan suka meninggalkan”. 

Lalu Nabi Muhammad keluar dari rumahnya menuju masjid dan kemudian salat, serta menangis dalam sujudnya, seraya berdoa, yang artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari siksa Mu, dan marah Mu, aku tiada menghitung-hitung pujiku kepada Mu, sebagaimanana Engkau memuji Dzat Mu sendiri, maka bagi Mu segala puji hingga Engkau ridha”. (HR.Zubdatul Wa’idhin).
S
elain itu berdasarkan  hadits yang diriwayatkan oleh Zahratur Riyadl, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, yang artinya: “Siapa menghidupkan dua malam hari raya dan malam nisfhu Syakban maka tidak matilah hatinya ketika umumnya hati manusia mati”. (KR01)

Disarikan dari Pengajian Jum’at Malam Jama’ah Al Munawar – Miroto, Semarang Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar