Sabtu, 25 Juni 2011

APOLOGETIK IMAN KATOLIK

Paskah merupakan perayaan yang sangat istimewa bagi kita, Umat Katolik.
Oleh: Desi Marina Oktalisa.

Perkembangan zaman yang terjadi di dunia masa kini dinamai Era globalisasi.  Sekarang kita hidup dalam informasi yang begitu cepat, kemajuan yang begitu hebat, teknologi yang semakin mantap, yang membuat kita selalu merasa ketinggalan. Hidup kita didesak oleh lingkungan untuk “up to date”. Hidup kita harus selalu baru dan mengikuti gaya hidup. Derasnya arus perubahan ini membuat banyak orang di satu pihak khawatir dengan masa depan diri dan keluarganya, di pihak lain orang tak sanggup menolak perubahan.

Banyak orang bertanya pada dirinya. Akan seperti apakah masa depan kita? Ketika segalanya serba cepat, segalanya serba berubah, segalanya serba maju, keluarga sebagai gereja mini pasti terkena dampak langsungnya. Keluarga yang rapuh, yang iman dan moralnya dangkal, akan terinfeksi oleh dampak negatif dari era ini. Sebaliknya, keluarga yang teguh, yang iman dan moralnya kuat, akan menginjeksi diri dengan unsur positif dari era ini.

Berita kebangkitan Yesus tentu saja merupakan cahaya di  era globalisasi ini. Kebangkitan Yesus dapat memberi jawaban atas segala ketidakpastian masa depan. Sebab, rencana Allah tidak pernah terhalang oleh suatu masa. Rencana-Nya selalu ada dan terlaksana sepanjang masa. Marilah kita ingat sejenak para murid Yesus. Sewaktu terjadi penyaliban, para murid melarikan diri. Mereka berpencar dan takut menyertai Yesus. Setelah Yesus wafat, bagi mereka segalanya telah berakhir. Kematian tidak akan memiliki kelanjutan. Yesus, Sang Guru yang mereka ikuti, telah mati dan mereka sama sekali tidak mengira akan adanya kebangkitan.

Rupa-rupanya fakta berbicara lain. Perempuan-perempuan mengejutkan mereka. Yesus diberitakan telah menampakkan diri, yang didahului oleh penampakan malaikat. Dan melalui para perempuan Yesus berpesan: “ Pergilah dan katakanlah kepada saudara-saudari-Ku supaya berangkat ke Galilea; di sana mereka akan melihat Aku.” Para murid yang tadinya terpencar, yang tidak mengira ada kebangkitan, dibangunkan oleh berita penampakan yang menakjubkan. Oleh karena berita kebangkitan Yesus, iman mereka diteguhkan, persatuan mereka dipulihkan, kebersamaan mereka dikuatkan, dan keberanian mereka dikobarkan. Dari terpencar menjadi bersatu. Dari goyah menjadi kuat. Dari takut menjadi berani.

Mereka disuruh kembali ke Galilea. Galilea adalah awal dari karya Yesus. Galilea adalah tempat Yesus memanggil para murid satu per satu. Maka kembali ke Galilea berarti kembali kepada panggilan pertama. Kembali ke Galilea berarti kembali kepada motivasi awal mengikuti Yesus.

Mereka awalnya dipanggil oleh Yesus dari Galilea,  dan setelah peristiwa kebangkitan, Yesus hendak mengutus mereka juga dari Galilea. Dengan bahasa yang lain, kita dapat mengatakan bahwa kekuatan iman diperoleh setelah melakukan KILAS BALIK KEHIDUPAN. Di sana kita akan berjumpa dengan rencana-rencana indah dari TUHAN. Di sana kita melihat DIA. Sebab, seperti dikatakan dalam surat Ibrani 13:8: “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.”

Apakah kita memiliki waktu untuk melakukan kilas balik kehidupan kita? Apakah kita pernah ingat akan janji baptis kita? Apakah kita teguh pada komitmen awal kita? Saya percaya bahwa kita telah menimba begitu banyak kekuatan dan pemulihan motivasi dari masa lalu. Tetapi, kemanakah kita akan membawa kekuatan dan motivasi baru tersebut?

Marilah kita membangun semangat baru, membaharui kekuatan dan motivasi kita dengan selalu berpegang dan beriman teguh kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar