Selasa, 24 Mei 2011

WARTA KAMPUS

Kemendiknas Dorong Siswa Jadi Agen Pendidikan Karakter
(bagian 1)

Pengantar Redaksi:
SMA Negeri 5 Semarang telah mengirimkan 3 orang siswa (Dimas, Irlan, dan Feizal) serta seorang guru pendamping (bu Siska), bersama delegasi SMAN3 Semarang mengikuti G-AKSI Kemendiknas di Jakarta, mewakili Provinsi Jateng

Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh membuka kegiatan gebyar AKSI (Apresiasi Karalter Siswa Indonesia) ke-2, Senin (16/5/2011).
 
<= Menteri Pendidikan Nasional/Foto Arfin/ today.co.id

Kegiatan ini dihadiri siswa SMA dari 33 propinsi dengan jumlah 
363 siswa dan 66 guru pembimbing ini antara lain bertujuan untuk mengaplikasikan sikap kerjasama, nasional, dan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, jujur, peduli, berfikir kritis dan positif.
 
Menurut Mendiknas, para siswa dan guru memiliki tanggungjawab yang besar dalam pembentukan pendidikan karakter di sekolah.
 
"Mereka yang terpilih dalam kegiatan ini adalah para peserta didik yang diharapkan akan menjadi agen-agen di daerah asal mereka dalam penyelenggaraan pendidikan karakter, karena sesungguhnya pendidikan berbasis karakter perlu contoh dan tauladan," katanya di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Jakarta, Senin (16/5/2011).
 
Nuh berharap, melalui contoh dan ketauladanan dari peserta didik, ditambah dengan pembiasaan-pembiasaan di lingkungan sekolah sebagai bagian dari budaya sekolah, diharapkan pencapaian pendidikan berbasis karakter bisa semakin masif.
 
Yang terpenting dari proses pendidikan, kata Nuh, adalah menyiapkan peserta didik agar mampu membangun kehidupan dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan dihadapi di masa mendatang.
 
"Apa yang menjadi target dalam kegiatan ini adalah bagian dari upaya untuk menyiapkan peserta didik tersebut, terutama yang terkait dengan pendidikan karakter," imbuh mantan Menteri Budaya dan Pariwisata itu.
 
Proses pendidikan memiliki dua ciri utama yaitu irreversible dan anticipative. Proses irreversible (tidak dapat diulang) artinya segala karanter yang dibangun selama proses termasuk kesalah-kesalahan (defects) dalam proses akan melekat dalam produk dan tidak dapat ditrik kembali.
 
Berbagai kegiatan gebyar Aksi antara lain selama seminggu akan dilakukan oleh peserta yang berasal dari 33 propinsi. Sedikitnya ada tiga aksi yang akan dilakukan sebagai kegiatan utama mereka yakni aksi kebangsaan, aksi kreativitas, dan aksi kepedulian.
(mko/krt)
http://today.co.id/read/2011/05/16/32264

Tidak ada komentar:

Posting Komentar