Menjaga Lisan
Oleh : Maftuhatun Nikmah
Guru Pendidikan Agama Islam SMA 5 Semarang
S |
ebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk senantiasa menjaga lisan, artinya kita tidak boleh berbicara hal-hal yang batil, dusta, menggunjing, mengadu domba dan melontarkan ucapan-ucapan kotor yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya sebab kata-kata yang keluar dari lisan kita memiliki dampak yang luar biasa.
Terjadinya pertikaian antar individu maupun kelompok hingga antar negara bahkan peperangan sekalipun sering terjadi karena perkataan dan provokasi kata. Sebaliknya, Perdamaian bahkan persaudaraan bisa terjalin melalui kata-kata. Namun sungguh aneh, banyak orang yang tidak menyadari dampak luar biasa dari kata-kata ini.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sungguh seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat yang membawa keridhaan Allah, dan dia tidak menyadarinya, tetapi Allah mengangkat dengannya beberapa derajat. Dan sungguh seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat yang membawa kemurkaan Allah, dan dia tidak mempedulikannya, tetapi ia menjerumuskan-nya ke Neraka Jahannam" (HR. Bukhari)
Berkata Baik Atau Diam
Ajaran Nabi kepada para sahabat dan sekaligus tuntunan kepada semua ummat dalam berbicara adalah berhati-hati dan memikirkan terlebih dahulu sebelum berkata-kata. Setelah direnungkan bahwa kata-kata itu baik, maka hendaknya ia mengatakannya. Sebaliknya, bila kata-kata yang ingin diucapkannya jelek, maka hendaknya ia menahan diri atau lebih baik diam. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْلِيَصْمُت
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka berbicaralah dengan baik atau diam".
Ajaran Nabi di atas tidak lepas dari prinsip kehidupan seorang muslim yang harus mencari pahala dan kebaikan sepanjang hidupnya, menjadikan semua gerak diamnya sebagai ibadah dan sedekah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar