Siswa di Solo Diminta Kenakan Pakaian Tradisional
Cegah Corat-Coret dan Konvo Patut dicontohi
Solo, CyberNews. Langkah unik diterapkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Surakarta dalam mengatasi konvoi dan aksi cora-coret pakaian selepas pengumuman kelulusan SMA sederajad. Pada hari ini, semua siswa wajib mengenakan pakaian tradisional dan mengikuti lomba kreasi di sekolah masing-masing.
Kepala SMKN 2 Surakarta, Susanta mengatakan cara tersebut sangat efektif untuk menangkal kebiasaan konvoi siswa. Hal ini juga sesuai dengan Surat Edaran (SE) Dikpora yang telah dibagikan beberapa hari sebelumnya. Kemudian bagi siswa yang melanggar aturan, akan dikenai sanksi edukatif.
"Bagaimana mau konvoi, pakaiannya saja menggunakan tradisional. Cara ini sangat efektif," kata Susanta saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/5).
Kegiatan ini memiliki tema "Aku Cinta Sekolahku, Solo Budayaku". Dengan tema tersebut, diharapkan siswa juga terdidik karakter budayanya. Sikap sopan santun sangat ditekankan di empat tempat yakni sekolah, keluarga, masyarakat, dan jalan raya.
Sebelum dilaksanakan pengumuman kelulusan, sekitar 600 siswa-siswi SMKN 2 Surakarta terbagi menjadi enam kelompok menyuguhkan kreasi tarian dan keluwesan. Masing-masing kelompok memiliki konsep sendiri. "Jika seperti ini tidak ada konvoi. Anak saya juga menggunakan pakaian tradisional," jelas salah satu orang tua siswa, Veronika Subowo.
(Hanung Soekendro/CN26/JBSM) 16 Mei 2011 | 20:28 wib
http://suaramerdeka.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar