Selasa, 02 Agustus 2011

KESEHATAN

PUASA MAKAN KURMA, JANTUNG JADI OKE! STAMINA JALAN TERUS


Semarang, Smalam 2/8/11, Mengawali ibadah puasa Ramadhan kali ini dan seperti tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ditinggalkan oleh sebagian besar ummat Islam adalah buah kurma sebagai pelengkap sajian ramadhan.

Dalam menu buka dan sahur, jangan lupa makan kurma. Sebab, selain menyuplai energi, kurma juga kaya akan zat gizi seperti kalium, magnesium, niasin, dan serat pangan (dietary fiber) yang berguna dalam menyehatkan jantung dan pembuluh darah.

Mineral kalium berperan membuat jantung dapat berdenyut teratur, mengaktifkan kontraksi otot, mengendalikan keseimbangan air dalam jaringan dan sel-sel, serta membantu mengatur tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang kaya kalium (minimal konsumsi kalium 400 mg per hari) dapat mengurangi risiko stroke.

Menurut penelitian, makanan yang sehat untuk jantung dan pembuluh darah adalah yang mengandung rasio kalium(K) dan natrium (Na) minimal 5 berbanding 1. Dalam 100 gram kurma terkandung sekitar 666 mg kalium dan kandungan natriumnya hanya 1 mg, sehingga rasionya 666:1.

Mineral magnesium membantu fungsi saraf dan otot, termasuk pengaturan irama jantung agar tetap normal. Dalam 100 gram kurma terdapat sekitar 34 mg magnesium.  Zat gizi niasin (2,2 mg/100 gram kurma) berfungsi membantu pelepasan energi dari makanan dan menjaga fungsi kulit, saraf, dan sistem pencernaan agar tetap normal.

Niasin diduga kuat berperan mencegah dan melawan penyakit jantung. Serat pangan (2,2 gram/100 gram kurma) dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.

Serat pangan memiliki sifat-sifat khusus yang dapat menimbulkan efek fisiologi dan berpengaruh terhadap metabolisme dalam tubuh. Sifat-sifat yang dimaksud adalah kelarutannya di dalam air, kemampuan mengikat air (water holding capacity), dan viskositas (kemampuan menyerap materi organik maupun non-organik), serta derajat fermentasinya oleh mikroflora usus.

Serat pangan umumnya memperlambat pengosongan lambung, meningkatkan waktu tinggal (transit time) makanan di dalam usus sehingga memperlama perasaan kenyang, dan mengurangi absorpsi nutrisi. Sifat larut air ini berhubungan juga dengan tingginya kemampuan mengikat air dan viskositas serat.

Karena memiliki kemampuan menahan air yang tinggi, serat larut air (soluble dietary fiber) mampu membentuk massa yang viskos di dalam lambung. Massa yang viskos ini menyerap enzim pencernaan dan atau mengurangi kontak antara makanan dengan enzim-enzim tersebut. Massa yang viskos ini juga dideteksi oleh lambung sebagai makanan yang belum tercerna dan karenanya lambat dikeluarkan dari lambung.
Hal yang sama juga terjadi di dalam usus kecil, yakni massa serat yang besar ini lambat dikeluarkan dari usus kecil. Namun, lamanya transit time tidak meningkatkan absorpsi zat gizi oleh sel-sel usus, sebaliknya justru absorpsinya menurun. Hal itu terjadi karena massa tersebut memenuhi sebagian besar volume usus kecil, sehingga mengurangi luas permukaan kontak antara zat gizi dengan dinding usus dan menyebabkan rendahnya tingkat difusi zat makanan. Mengingat besarnya gizi kurma, sebaiknya konsumsi kurma setiap saat sepanjang tahun, bukan hanya saat Ramadhan.

Selain itu kurma juga dapat meningkatkan energi untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
untuk jangka pendek kurma terdapat glukosa dan fruktosa. glukosa yang terdapat dalam buah yang memiliki nama latin Phonex dactylifera ini, mudah digunakan untuk sumber energi tubuh sehingga cepat memulihkan stamina. “Maka sangat baik untuk berbuka

Sebagai sumber energi jangka panjang, karena di dalam buah ini terdapat zat besi dan asam folat. Asam folat sangat penting pada periode pembentukan dan pertumbuhan sel. Kita membutuhkan zat ini untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. “Zat besi dan asam folat bisa meningkatkan butir darah merah, sehingga berguna untuk stamina jangka panjang.

Selain itu, buah kurma juga mengandung vitamin, mineral, dan polifenol yang merupakan sejenis antioksidan. Antioksidan berguna untuk menangkal radikal bebas atau menangkal racun.
Anda bahkan tak membutuhkan sekantong penuh kurma untuk memulihkan tenaga. “Cukup 3-5 butir tiap kali berbuka. Karena kita sudah ada nasi. Berbuka secukupnya dengan kurma, shalat, baru makan besar.
(kr07)

sumber:
http://abaherbal.com/?p=489
http://abaherbal.com/?p=486

Tidak ada komentar:

Posting Komentar