Prof James Frankel:Mempelajari Pergerakan Matahari untuk Menentukan Imsak dan Magrib
Sabtu, 20 Agustus 2011 16:57 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setelah ucapan teman yang membuatnya sangat shock, James Frankel mengontak sahabatnya itu dan memintanya mengirimkan beberapa literatur mengenai pengenalan Islam dan kehidupan seorang Muslim.
Mansour mengirimkan beberapa buku dan satu buku yang memiliki pengantar yang sangat bagus, baik tentang kepercayaan dalam Islam dan Rukun Islam. Dari buku tersebut James belajar tentang shalat, bagaimana mengucapkan syahadat, dan bagaimana berwudhu.
Kemudian James belajar shalat. James merasa dirinya menjadi Muslim kloset karena ia harus kucing-kucingan dengan keluarganya ketika melaksanakan shalat. Bahkan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan pun ia lakukan sendiri. Ia melihat pergerakan matahari untuk menentukan waktu imsak dan berbuka. “Saya mencari tahu kapan matahari terbit dan tenggelam,” ujarnya dalam onislam.net.
Begitulah kehidupannya selama 6-8 bulan pertama sebagai seorang Muslim. Petunjuknya hanyalah Alquran dan buku yang diberi temannya. Selama itu ia mempelajari segalanya tentang Islam sendiri. James belum memberitahu keluarganya mengenai keputusannya memeluk Islam. Namun pada suatu malam ia berkata pada keluarganya ia membaca Alquran. Dan keluarganya berkata padanya, “Ya kami dapat melihat kau membawanya kemana-mana,”
Reaksi ibu James mendengar anaknya menjadi seorang Muslim sangatlah keras. Ia menangis dan bertanya pada ayah James. Ia terus berucap bagaimana hal ini bisa terjadi pada keluarganya. Namun ayahnya lebih tenang menanggapi hal tersebut dan mungkin ia berpikir, “Anakku adalah seorang komunis ketika ia berumur 13 dan ia seorang skinhead ketika ia berumur 16 tahun. Ia telah melewati banyak fase dan mungkin ini adalah fase lain,”
Tentu saja hal ini merupakan fase penting dalam diri James. Dan ini bukanlah fase yang akan ia lewati begitu saja. Tahun pertama merupakan tahun yang sulit bagi James karena sulitnya berkomunikasi dengan orangtuanya mengenai hal itu. Akan tetapi perlahan-lahan orangtuanya mulai mengertia dan menerima hal tersebut.
Islam telah membuat James menjadi orang yang lebih baik. Awalnya sang ibu takut James akan menjadi seorang monster ketika menganut Islam. Namun Islam tentunya telah membuatnya menjadi seseorang yang berbeda. “Setiap orang memiliki jalan yang berbeda-beda,” kata dia.
Dan hal ini pun telah mempengaruhi karirnya. Ia tidak akan pernah tahu apakah ia akan menjadi seorang profesor seperti saat ini apabila ia tidak menjadi seorang Muslim. Perjalanannya menemukan Tuhan sudah terbilang sekitar dua puluh tahun. “Dan hanya Allah yang tahu kapan perjalanan ini akan berakhir,”
Kemudian James belajar shalat. James merasa dirinya menjadi Muslim kloset karena ia harus kucing-kucingan dengan keluarganya ketika melaksanakan shalat. Bahkan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan pun ia lakukan sendiri. Ia melihat pergerakan matahari untuk menentukan waktu imsak dan berbuka. “Saya mencari tahu kapan matahari terbit dan tenggelam,” ujarnya dalam onislam.net.
Begitulah kehidupannya selama 6-8 bulan pertama sebagai seorang Muslim. Petunjuknya hanyalah Alquran dan buku yang diberi temannya. Selama itu ia mempelajari segalanya tentang Islam sendiri. James belum memberitahu keluarganya mengenai keputusannya memeluk Islam. Namun pada suatu malam ia berkata pada keluarganya ia membaca Alquran. Dan keluarganya berkata padanya, “Ya kami dapat melihat kau membawanya kemana-mana,”
Reaksi ibu James mendengar anaknya menjadi seorang Muslim sangatlah keras. Ia menangis dan bertanya pada ayah James. Ia terus berucap bagaimana hal ini bisa terjadi pada keluarganya. Namun ayahnya lebih tenang menanggapi hal tersebut dan mungkin ia berpikir, “Anakku adalah seorang komunis ketika ia berumur 13 dan ia seorang skinhead ketika ia berumur 16 tahun. Ia telah melewati banyak fase dan mungkin ini adalah fase lain,”
Tentu saja hal ini merupakan fase penting dalam diri James. Dan ini bukanlah fase yang akan ia lewati begitu saja. Tahun pertama merupakan tahun yang sulit bagi James karena sulitnya berkomunikasi dengan orangtuanya mengenai hal itu. Akan tetapi perlahan-lahan orangtuanya mulai mengertia dan menerima hal tersebut.
Islam telah membuat James menjadi orang yang lebih baik. Awalnya sang ibu takut James akan menjadi seorang monster ketika menganut Islam. Namun Islam tentunya telah membuatnya menjadi seseorang yang berbeda. “Setiap orang memiliki jalan yang berbeda-beda,” kata dia.
Dan hal ini pun telah mempengaruhi karirnya. Ia tidak akan pernah tahu apakah ia akan menjadi seorang profesor seperti saat ini apabila ia tidak menjadi seorang Muslim. Perjalanannya menemukan Tuhan sudah terbilang sekitar dua puluh tahun. “Dan hanya Allah yang tahu kapan perjalanan ini akan berakhir,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar