Minggu, 07 Agustus 2011

APOLOGETIK IMAN KATOLIK


HIDUP KARENA PERCAYA
Oleh: Kristina Galuh Sista S.
Yohanes 20:27
Kemudian Ia berkata kepada Thomas: “Taruhlah jarimu disini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan kedalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

                Seorang anak yang memiliki orang tua yang kaya raya, tapi dalam kesehariannya ia selalu diliputi rasa kekhawatiran mengenai sekolah dan kebutuhan sehari-harinya, siapakah yang bodah dalam hal ini? Pastinya anak ini. Karena ia tidak sadar dan tidak percaya sepenuhnya bahwa orangtuanya sanggup untuk mencukupi segala keperluannya.
                Ada dua orang terjebak banjir ditepi sungai yang sedang meluap sehingga jalan tersebut sedah rata dengan air. Si A bertanya kepada si B “Apakah yang ingin kamu lakukan?” Jawab si B: “Saya akan tetap berjalan, meskipun antara jalan dan sungai sudah tidak terlihat batasnya, kan kita tidak tahu, barangkali sungai ini dangkal.” Akhirnya si B meninggalkan si A sendirian ditengah banjir yang menutupi ruas jalan tersebut. Akan tetapi ketika si B sudah berjalan kira-kira 500 meter, terjadilah peristiwa yang tidak diinginkannya. Ia terperosok dan tenggelam didalam sungai.
                Begitu pula dengan kepercayaan Tuhan,
1.       Apakah harus sakit dahulu untuk percaya bahwa Tuhan sanggup memberikan kesembuhan?
2.       Apakah harus terkena musibah dahulu, baru kita bertobat?
3.       Apakah Tuhan perlu hadir didepanmu dahulu, baru kamu percaya kepada-Nya?

Refleksi:
Satu bukti yang tidak dapat ditolak dari kebangkitan Kristus adalah perubahan besar dan nyata yang terjadi dalam kehidupan murid-murid-Nya.
Gbu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar