Minggu, 29 Mei 2011

EDUKASIA SEMARANG METRO

dari Redaksi:
Mari dengan rendah hati dan berjiwa besar,
kita belajar dari keberhasilan SMA7 sebagai Sekolah Sehat, 
sebagaimana mereka belajar ke SMA 5 Sebagai Sekolah Pusat Sumber Belajar.

SMA 7 Juarai Lomba Sekolah Sehat
Siswa Wajib Punya Kartu Sehat 

SEMARANG METRO-25 Mei 2011 - Kartu Menuju Sehat (KMS) wajib dimiliki oleh siswa, guru dan karyawan di  SMA 7 Semarang. Dari usaha tersebut,  sekolah ini akhirnya menjuarai Lomba Sekolah Sehat tingkat Kota Semarang dan berhak maju ke tingkat eks-Karesidenan, Selasa (24/5).


Konsep bersih tidak hanya pada perorangan, namun juga halaman sekolah, taman atau pekarangan sampai ke kelas. Sebelum masuk kelas, siswa harus cuci tangan pakai sabun di tempat yang sudah disediakan. Bahkan, di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) beberapa siswa sudah terbagi dalam beberapa kelompok wajib bertugas setiap satu jam sekali untuk menangani teman-temannya yang mungkin sakit saat pelajaran atau hendak melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Selain itu, juga ada  green house sebagai laboratorium terbuka tempat praktik siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Di lahan tersebut siswa dapat belajar tentang berbagai macam tumbuhan dan prosesnya seperti, proses fotosintesis, osmosis, tumbuhan dikotil, monokotil dan lainnya.

Pembelajaran 

Taman di sepanjang pekarangan depan kelas pun memberikan informasi dan pembelajaran kepada warga sekolah karena ada nama dari setiap jenis tumbuhan, fungsi taman pun sekaligus sebagai tanaman obat keluarga (Toga).

Kepala SMA 7 Semarang Kastri Wahyuni menjelaskan, upaya ini sudah dilakukan setahun belakangan ini. ’’Semua di sini harus bersih, sehat, dan higienis. Mulai larangan merokok di sekolah, bahkan kantin sekolah pun memiliki sertifikat Kantin Layak Sehat dari Dinas Kesehatan Kota Semarang. Sehingga untuk mendukung pemantauan, kami di sini wajib memiliki KMS,’’ katanya.

Fungsi kartu tersebut untuk memantau kesehatan fisik secara rutin baik gigi, mata, tensi darah hingga berat dan tinggi badan. Tidak hanya kesehatan fisik orang yang ada di sekolah seluas 16,5 hektar itu saja yang dipantau, tapi keberadaan jentik nyamuk juga tidak ketinggalan untuk diamati supaya tidak menimbulkan suatu penyakit. 

Pada Lomba Sekolah Sehat tingkat Karesidenan ini, tim juri dari berbagai unsur Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Badan Lingkungan Hidup, dan lainnya turut menilai apa yang terjadi di SMA 7 Semarang. Koordinator Tim Juri Soleman mengatakan, dalam penjurian ini ada 139 komponen yang dinilai, yakni bagaimana sekolah mengupayakan dan menggerakkan untuk menjaga kebersihan serta kesehatan lingkungannya. ’’Semua unsur kami teliti dan nilai jangan sampai penerapan ini hanya sebatas untuk lomba saja,’’ ungkapnya.(K3-53)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar