Sabtu, 16 April 2011

SEPUTAR KITA


SEMARANG METRO

16 April 2011
Persiapan Siswa Jelang UN (2-Habis)

Setop Facebook dan Asupan Gizi

BEBERAPA hari ke depan, mulai Senin (18/4) bagi siswa SMA dan Senin (25/4) untuk peserta didik SMP akan menjalani satu proses evaluasi belajar dalam hidup mereka. Mereka menjalani ujian nasional (UN) sebagai syarat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Bagaimana kesiapan mereka dan apa saja yang dilakukan oleh para remaja usia belasan ini saat belajar?

Ya, untuk menghadapi UN, gejolak muda dan semangat berapi-api mereka yang duduk di bangku kelas IX SMP dan XII SMA untuk beraktivitas di luar sekolah harus di tahan sejenak. Pasalnya, siswa tingkat pendidikan menengah tersebut harus fokus pada UN. Namun yang namanya anak muda, pasti ada-ada saja yang mereka lakukan supaya materi dapat masuk ke otak saat belajar. 

Berbagai cara dilakoni mulai dengan ngemil sambil belajar, mendengarkan musik, dan terpaksa harus berhenti membuka facebook . Seperti yang dilakukan mantan Ketua OSIS SMA 3 Semarang, Aziz Azindani (18). Lelaki yang hobi berorganisasi ini harus rela berhenti melakukan kegiatan ekstrakurikuler dan fokus pada pelaksanaan UN. Tetapi siswa yang duduk di kelas XII IPA 7 itu mempunyai cara unik saat belajar, yakni sambil ngemil dan diawali mengaji.

”Paling tidak sebelum belajar saya membaca satu dua surat di Alquran supaya diberi kemudahan menyerap materi. Supaya tidak tegang, biasanya saya membeli camilan untuk dinikmati sambil belajar,” ungkapnya yang juga mengaku lebih dapat berkonsentrasi belajar sehabis salat Subuh.

Hanya untuk UN, kebiasaan lain seperti jalan-jalan ke mall atau sekadar main ke rumah teman juga dikurangi oleh siswa lainnya. Bahkan keasyikan dalam mengunakan gadget atau piranti teknologi seperti handphone juga harus puasa, termasuk mengunggah status di jejaring sosial seperti facebook atau twitter.

HP Disita

Seperti yang dilakukan Cornelia Chintia (15). Siswa kelas IX SMP Maria Goretti Semarang yang hobi mengunggah status di jejaring sosial ini harus rela berhenti sementara. Pasalnya, handphone yang merupakan barang kesayangannya itu disita ibunya, karena orang tuanya khawatir kegemarannya itu mengganggu konsentrasinya saat belajar.

”Pokoknya, dalam sebulan terakhir ini setiap Minggu malam handphone saya minta untuk disimpan, biar dia lebih fokus. Sebab, saya memberi kesempatan menggunakannya pada akhir minggu saja,” kata Retno Widyaningtyas (47), orang tua dari Cornelia Chintia.

Sementara orang tua dari Aziz Azindani, Sumiati (40) mendukung putra pertamanya itu dengan memberi uang saku  lebih untuk membeli makanan yang enak. ”Soalnya dia kan tinggal jauh dari kami, sehingga saya beri uang saku lebih agar bisa makan yang bergizi,” ujarnya yang datang dari Tegal untuk menyemangati Aziz menjelang UN.

UN membuat Budi Prasetyo (18) beberapa minggu belakangan bersama dua orang temannya, sibuk mondar-mandir dan menghabiskan pulsa ponselnya. Ada apa gerangan? Ternyata "kesibukan" itu bukan untuk belajar berkelompok atau meningkatkan kemampuan mengerjakan soal UN, melainkan mencari bocoran soal.

Perilaku siswa SMA 5 Semarang itu tanpa sepengetahuan guru terlebih orang tuanya. Ya, upaya jalan pintas untuk membuat hasil UN bagus, rela dilakukan meski menyita banyak waktu dan tentunya memerlukan uang yang tak sedikit. Sebab berdasar informasi yang ia dapat, satu bocoran soal baru bisa didapat dengan membayar sekitar Rp 1 juta. "Makanya, saya mengajak beberapa teman supaya uang yang saya bayarkan menjadi ringan. Setelah saya tawari, beberapa teman ternyata banyak yang berminat," tutur dia.(Anggun Puspita, Hadziq Jauhary-16)

1 komentar:

  1. SMA 5 Semarang TIDAK MEMILIKI siswa kelas XII bernama Budi Prasetyo (18),Silahkan periksa Nominasi Peserta UN SMA 5 Semarang.
    apa yang dilakukan adalah tanggungjawab Budi Prasetyo (18)sendiri dan
    tanggungjawab wartawan SM (Hadziq Jauhar)MENGEMBALIKAN NAMA BAIK SMA 5 SEMARANG, karena yangh ditulisnya menjadi FITNAH.
    Untuk itu Sekolah sudah memanggil wartawan tersebut, dan kita tunggu apakah benar ia mau meminta maaf atas kesalahan yang diperbuatnya?

    BalasHapus